Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Sosok: Khodijah (Menikmati profesi sebagai penjahit)

Gambar
Menjahit adalah salah satu pekerjaan yang sangat cocok untuk seorang ibu rumah tangga. Bisa dikerjakan di rumah sambil menjaga keluarga. Jadi tidak perlu takut waktu bersama keluarga akan berkurang. Inilah nikmatnya membuka usaha di rumah. Hal itu juga dialami oleh ibu dua anak, Khodijah. Dia memutuskan untuk membuka jasa menjahit pada tahun 2010. Berbekal ilmu yang didapatkan dari DEPSOS dan BLK serta modal satu juta, dia yakin bisa sukses sebagai penjahit. Dia sangat bersyukur karena mendapatkan mesin jahit gratis dari DEPSOS setelah menyelesaikan belajarnya di sana. Sehingga dia tidak perlu bingung untuk membelinya. Permulaan jasa Khodijah dibuka manis dengan pesanan seragam karyawan dari salah satu toko di Ramayana Pekanbaru. Dari situ dia jadi semakin bersemangat untuk melakukan promosi. Meski pada awalnya hanya dari mulut ke mulut tapi hasilnya cukup memuaskan. Tujuannya untuk bisa membantu keuangan keluarga bisa terpenuhi. Usaha Khodijah sempat diberi ujian. Saat itu ad

Fiksi: Misteri Ruangan Seni

Gambar
Vika membuka pintu ruang seni dengan terburu-buru. Dia ingin menyelesaikan novelnya siang ini agar besok dapat dikirimkan ke panitia perlombaan. Ruangan itu luas tapi tak banyak perabot di dalamnya. Hanya ada sebuah lemari besar di sudut ruangan untuk menyimpan semua buku dan dua meja besar di tengah ruangan. Kaki Vika melangkah masuk dan dia  kembali mengunci pintu. Dia tidak ingin diganggu saat menyelesaikan novelnya. Dengan hati-hati, Vika mengeluarkan laptop dari dalam tas. Membuka dan mencari file novel. Matanya langsung tertuju pada halaman terakhir. Sebenarnya dia sudah menyelesaikan novel itu tapi dia masih ragu dengan endingnya. Seperti ada yang kurang. Vika menghela nafas dengan berat lalu mulai membaca bab terakhir novelnya. Dia sedang asyik membaca saat mendengar ada suara aneh dari dalam lemari. Awalnya Vika mengabaikan namun suara itu semakin mengganggu konsentrasinya. Dia mulai merasa sebal. Rasa penasaran menggelitik Vika sehingga dia melangkah perlahan men